Tak Harus Menyerah
Maaf terendap senyap. Dendam berkarat meracun jiwa hampa menyapa. Kering daun diterpa angin saat rasa ingin menyerah. Jiwa menghentak. Tembok itu telah bertumbuh lumut, menutup semua niat untuk menyentuh. Peluh tak mampu peluk. Tembok itu menanti roboh. Lumut menggenggam angkara. Pelan menuju kematian. Nyanyian kembang setaman, tangis kawanan lebah mendengung pelan. Sesaat menghilang... Akhir sebuah cerita tak harus dengan tawa atau airmata, sejatinya semua tak pernah usai. Hanya lakon berganti. Tinggal Sang Dalang berkehendak memainkan peran. SintesaFiles, 20 Agustus 2007