Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2007

Sang Waktu

Rumah pasir tepian pantai, kubangun pelan dengan tetesan peluh hingga debur ombak datang menerjangnya, luluh kembali menjadi hamparan pasir datar. Tersenyum engkau disampingku, datang menghampiri dan kau hapus peluhku pelan. Apakah engkau tak letih, Embun? Ucapmu sesaat padaku. Ah, bahkan aku sendiri terlalu angkuh untuk berkata iya, dan menyandarkan bahu letihku padamu. Aku telah belajar menggali sumur terdalam dihatiku, memasukkan segala peluh dan keluhku kedalamnya. Aku hanya sepenggal noktah kecil bernama kehidupan yang digenggamkan Tuhan kepadaku. Dan aku terus menapakkan langkah kaki selama tak ada tangan yang menggenggamku. Mengapa ada kelahiran, kematian, pertemuan, perpisahan? Siapa sejatinya yang paling setia menemani sang waktu? Apakah waktu itu benar-benar ada dan nyata? Ataukah sang waktu hanya sebuah simbol hasil konsensus masa Romawi Kuno? Untuk apa waktu dibuat jika hanya untuk meninggalkan. Untuk apa waktu dibuat jika hanya untuk memisahkan. Jangan lupa, Embun! Jangan

IRONI UNCCC 2007

Perjalanan melintas jarak, ruang dan waktu Bersandar aku disini Menapakkan pijak rapuhnya, sesaat aku bertanya, negeri ini milik siapa? Gelak tawa anak-anak itu menenggelamkanku Bergandengan tangan bersama bercerita Tentang bumi yang tak lagi ramah Sementara di ujung sana Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya berbicara Hanya sebatas meja! Sebenarnya negeri ini milik siapa? Ketika kuayunkan langkahku kesana Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya malah sibuk berbelanja Atau memanjakan diri di spa Sebenarnya negeri ini milik siapa? Saat rakyatnya tak lagi bebas berkelana Saat yang tak berpunya tersingkir dari kasat mata Saat anak-anak tak bisa belajar dengan merdeka