Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2008

Sketsa Sindoro-Sumbing

Aku berada dihamparan lukisan indah dalam kanvas keabadian sang Pencipta. Kabut tiba-tiba datang diantara percintaanku dengan Sindoro - Sumbing. Menutup wajah yang telah bertopeng. Apakah aku masih mengenalmu? Engkau menyapaku melalui desau angin yang keras memanggil. Kupalingkan wajahku, namun yang kutemui topeng itu lagi. Kuputar bola mataku, dan kucari-cari dirimu. Yang terdengar hanya suara itu, sesaat datang dan menghilang. Tak lagi kutemui dirimu disana. Topeng itu telah menutupmu. Memisahkanmu dariku. Yang kulihat hanyalah hamparan tembakau yang menjanjikan rupiah dalam panen bulan Agustus nanti. Pak Tani tersenyum puas melihat bakal panen melimpah. Menunggu tengkulak datang dan berhitung keuntungan. Terbayang motor baru impian dalam genggaman. Belum hilang senyum mengembang, menghisap rokok bercampur kemenyan. Kulihat anak kecil menengadahkan wajah yang memerah. Dihadapannya setumpuk kayu bakar selesai dibelah. Tangannya menggenggam lintingan yang telah dibakar. Asap mengep