Terimakasih Ramadhan
Detik begitu cepat berlalu, tanpa kusadari langkahku telah dihadapkan pada Ramadhan yang baru. Terimakasih Tuhan, Engkau anugerahkan waktu kepadaku untuk menyelami cintaMu yang telah sekian lama kuabaikan.
Kerinduanku kepadaMu yang selama ini terasa semakin kosong terbelenggu rutinitas yang kudewakan.
Dalam pijak rapuhku, dalam kesendirianku, dalam diamku, dalam tangisku, dalam kesombonganku, dalam senyumku, dalam langkah yang menjauh dariMu.
Semakin kuyakini arti hadirMu.
Terimalah diriku dalam pelukanMu, ampuni salah dan khilafku.
Berikan cahaya cinta dan damai-Mu kepadaku.
Diriku hanya titian kecil yang belajar tentang hidup.
Memaknai mozaik-mozaik berserakan dalam kehidupan yang Engkau anugerahkan kepadaku. Terangilah cahaya kehidupanku.
Saat tak ada kesetiaan yang tersisa selain kuberpaling padaMu.
Hanya kepadaMu aku berserah diri dan hanya kepadaMu aku kembali.
Kerinduanku kepadaMu yang selama ini terasa semakin kosong terbelenggu rutinitas yang kudewakan.
Dalam pijak rapuhku, dalam kesendirianku, dalam diamku, dalam tangisku, dalam kesombonganku, dalam senyumku, dalam langkah yang menjauh dariMu.
Semakin kuyakini arti hadirMu.
Terimalah diriku dalam pelukanMu, ampuni salah dan khilafku.
Berikan cahaya cinta dan damai-Mu kepadaku.
Diriku hanya titian kecil yang belajar tentang hidup.
Memaknai mozaik-mozaik berserakan dalam kehidupan yang Engkau anugerahkan kepadaku. Terangilah cahaya kehidupanku.
Saat tak ada kesetiaan yang tersisa selain kuberpaling padaMu.
Hanya kepadaMu aku berserah diri dan hanya kepadaMu aku kembali.
Komentar
Selalu membuat kita makin arif ...
‘cermin’ sampaikan pesan paling jujur ..... tapi tetap harus ‘kritis’ (ada cermin yg bikin kita makin kurusan/gemukan he3x)