Episode Piala Asia 2007

Ketika sore itu berkumandang lagu yang sudah lama tak kudengarkan. Meskipun dulu sering kunyanyikan, setidaknya seminggu sekali. Kadang kunyanyikan dengan nada sumbang meski aku sudah setengah mati latihan. Dengan kaki terayun kiri kanan dan topi miring diatas kepalaku, setidaknya 12 tahun aku telah menyanyikan lagu itu, namun tak pernah begitu menyentuh perasaanku. Aku menjalankannya sebagai kewajiban, sekedar menghindari hukuman guru yang mungkin akan menjemurku ditengah lapangan, dengan tangan dibelakang pingganggu hingga peluh mengucur dari kening dan telapak tanganku.

Sore itu nada sumbang pun terdengar, dari lautan manusia yang memerahkan Gelora. Bercampur aduk antara Jakmania, Bobotoh, Pasoepati ataupun Laskar Mataram, tanpa ada batas identitas antara mereka. Semua menjadi satu. Tangan terkepal didada, tempat Garuda bertengger dengan gagahnya, berkalungkan syal bertuliskan Indonesia sambil mengibarkan bendera merah putih raksasa. Lagu itu terdengar penuh gelora, menumbuhkan nasionalisme yang selama ini entah dimana. Aku terlarut dalam alunan nada. Tanpa kusadari tubuhku merinding, jiwaku terpanggil. Mencari kemana Indonesia berada. Ternyata disini, dalam hati ini....

Viva Timnas…….Tunjukkan Merahmu!!!!!

Komentar

Luna mengatakan…
moment yang selalu kukenang juga ...

raksasa 'tidur' yang lupa akan jati dirinya
akankah terbangun suatu hari kelak?

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih Bapak, Terimakasih Ibu

Cerita Tentang Paku dan Kayu

Terimakasih Ramadhan